Ane hanyalah seorang anak manusia yang banyak dosa..tapi kurang amal, jadi siapa saja bagi temen-temen yg pengen amal, silahkan kirim ke Rekening saya ato di kotak amal-kotak amal di masjid-masjid terdekat anda. insya Alloh, amal teman-teman dibalasNya. Aamin
"...Aku memang tak semulia Nabi Ibrahim, aku tak setampan Nabi Yusuf, aku tak sekaya Nabi Sulaiman, tak sekuat Nabi Musa dan aku pun tak setegar Nabi Ayyub...bahkan aku tak sesempurna Nabi Muhammad...
Diantara hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala
menciptakan kegelapan adalah sebagai waktu untuk beristirahat bagi makhluk
hidup dan untuk mendinginkan suhu udara bagi tubuh makhluk hidup dan
tumbuh-tumbuhan. Allah tidak membiarkan malam gelap dan kelam tanpa ada cahaya
sedikitpun, sehingga makhluk hidup tidak dapat bergerak dan beraktifitas.
Cobalah perhatikan cahaya rembulan di
kegelapan malam dan cobalah renungi hikmah yang tersembunyi di balik itu. Allah
menciptakan cahaya bulan tidak seterang cahaya matahari agar tampak perbedaan
antara siang dan malam. Sebab jika sama terangnya, maka akan luputlah hikmah
pergantian siang dan malam yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala .
Cobalah perhatikan hikmah yang Allah ciptakan
pada bintang-bintang yang bertaburan di langit dan keajaiban penciptaannya.
Bintang-bintang itu menghiasi gelapnya malam sehingga menambah kecantikan
langit di malam hari dan ibarat kompas bagi manusia dalam menentukan arah jalan
yang tidak ia ketahui di darat dan di lautan.
Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam". (QS.
Al-A’raf : 54 )
Sejarah mencatat, kehidupan umat manusia
sebelum diutusnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sangatlah jauh
dari ilmu. Norma-norma kebenaran dan akhlak mulia hilang oleh kerasnya
kehidupan. Tidak heran bila masa itu dikenal dengan masa jahiliah
(kebodohan). Ketika kehidupan umat manusia telah mencapai puncak kebobrokannya,
Allah Subhanahu wata’ala mengutus Rasul pilihan-Nya, Muhammad bin Abdullah
bin Abdul Muthalib shalallahu ‘alaihi wasallam dengan membawa petunjuk
ilahi dan agama yang benar, untuk mengeluarkan umat manusia dari jurang
kejahiliahan yang gelap gulita menuju kehidupan islami yang terang benderang.
Islam adalah agama yang sarat (penuh) dengan
ilmu pengetahuan, bahkan sumber ilmu yang terdapat di dalamnya adalah wahyu
yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam
dengan perantara malaikat Jibril ‘alaihi salam .
“Katakanlah (ya Muhammad): “Wahai Rabbku, tambahkanlah ilmu
bagiku.” (Qs Thaha: 114)
Dan para nabi tidaklah meninggalkan warisan
kepada umatnya berupa dinar ataupun dirham, akan tetapi yang mereka wariskan
adalah “ilmu agama/ilmu syar’i”. Sebagaimana yang telah diakui
bahwasanya Ulama adalah pewaris para Nabi. Mereka adalah manusia yang memiliki
kedudukan demikian mulia, pembimbing bagi segenap manusia menuju jalan yang
lurus, dan juga penerang disaat manusia berada dalam kegelapan.
·Pentingnya Ilmu Agama
Asy-Syaikh Sholeh bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Syaikh berkata:
“Ilmu itu jika ditegakkan sebelum ucapan dan amal, maka akan
diberkahi pelakunya biarpun perkaranya itu kecil. …… Dan Bahwasanya ilmu itu
tujuan puncak yang terpenting dan harus diutamakan dari segala sesuatu.
Khususnya ilmu agama yang dapat memperbaiki ibadah, meluruskan aqidah,
memperbaiki hati, dan yang bisa menjadikan seseorang itu mudah dalam
kehidupannya untuk meniti jalan di atas bukti nyata yang mencocoki Sunnah
Rasul, bukan hidup di atas kebodohan.” (Syarh Kitab Tsalatsatul Ushul: 11-12)
Kesimpulannya adalah bahwa kita hendaknya “berilmu sebelum berkata
dan beramal” karena ucapan dan perbuatan kita tidak akan berharga bila tanpa
ilmu.
Az-Zubair bin Al Awwam
-
Dia adalah putra Khuwailid, sahabat dekat Rasulullah Shallallahu’alaihi
wassalam, putra bibinya, Shafiyah binti Abdul Muththalib. Dia termasuk
salah seoran...
Teman yang Baik
-
Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* bersabda:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“*Seseorang itu akan mengikuti ag...