Rabu, 12 Desember 2012

Minggu, 09 Desember 2012

Lalai untuk Belajar Islam


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wassallam, keluarga dan sahabatnya,serta pengikutnya hingga akhir zaman nanti.


Tuntunan zaman dan semakin canggihnya teknologi menuntut generasi muda untuk bisa “membuka mata” akan hal itu. Sehingga orang tua pun berlomba-lomba bagaimana bisa menjadikan anaknya pintar komputer dan lancar bercuap-cuap ngomong English. Namun sayangnya karena porsi yang berlebih terhadap ilmu dunia sampai-sampai karena mesti anak belajar di tempat les sore hari, kegiatan belajar Al-Qur’an pun dilalaikan. Lihatlah tidak sedikit dari generasi muda saat ini yang tidak bisa baca Qur’an, bahkan ada yang sampai buku Iqro’ pun tidak tahu.
Merenungkan Ayat

Ayat ini yang patut jadi renungan yaitu firman Allah Ta’ala,
 “Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS. Ar Ruum: 7)

Keteguhan Iman Habib bin Zaid radhiyallahu ‘anhu

Dahulu, ada seorang yang mengaku nabi di jaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia sangat membenci umat islam dan selalu mengobarkan perang kepada kaum muslimin. Dialah Musailamah al Khazab (pendusta). Suatu hari dia berkirim surat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Isi surat :
“Dari Musailamah Rasulullah
Kepada Muhammad Rasulullah
“sesungguhnya aku telah diangkat menjadi nabi dan menjadi serikat anda.
Dan kami memperoleh separuh bumi, sedang bumi yang lain untuk orang-orang quraisy.”

Setelah membaca surat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  pun menulis surat balasan dan mengutus Habib binZaid radhiyallahu ‘anhu untuk menyampaikan balasan surat itu. Dengan bekal iman yang teguh dan mantab, Habib bin zaid radhiyallahu ‘anhu melangkah menunaikan amanat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam.

Surat balasan :
“Dari Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Kepada Musailamah pendusta,
“sesungguhnya bumi itu milik Allah Ta’ala dan di wariskan kepada hamba-hamba-Nya yang di kehendaki-Nya . Dan sesudahnya akan berada di pihak orang orang yang bertaqwa.”

Film Teknologi

Kelompok Film TIK MAN Yogyakarta 1
-Hasan Basri / 24 / xc
-M.Ziqri Suhandy / 26 / xc
-Nasrul Huda / 27 / xc
-Rausan Fikri PP / 30 / xc
-Vian Abma / 34 /xc


TIPE-TIPE GENERASI MUDA



Adalah sebuah sunnatullah, setiap masa, generasi atau kejayaan dan kemajuan suatu kebudayaan, peradaban, bangsa ataupun agama naik dan turun. Kemajuan suatu peradaban, sehebat apapun akan sampai pula pada titik akhirnya sehingga peradaban itu runtuh dan kemudian hanya menjadi catatan sejarah. Allah memang berkehendak untuk mempergilirkannya di antara manusia.

 “Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar merekamendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Q. S. Ali ‘Imran [3] : 140)

Memang, bangkit dan runtuhnya suatu bangsa, peradaban ataupun agama adalah sunnatullah. Tapi kita sebagai manusia tidak boleh pasrah dan berdiam diri dalam menjalani takdir yag telah Allah Ta’ala tentukan. Ada kewajiban untuk berusaha menegakkan kemuliaan dan kejayaan Islam. Ada tantangan untuk mempertahankan kejayaan dan kegemilangan yang telah diraih itu. Pada pundak siapakah tantangan ini bertumpu? Pada pundak para generasi muda jawabnya. Generasi muda yang seperti apa? Generasi muda zaman sekarang, secara umum terbagi menjadi 3.

Sabtu, 03 November 2012

Motifator Amal Sholeh


Diterbitkan oleh:
Seksi Terjemah Maktab Da’wah Jaliyat
Robwah



 Mukaddimah...

Segala puji bagi Alloh, Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasululloh sollallohu ‘alaihi wa sallam, wa ba’du
Sesungguhnya pintu-pintu pahala banyak sekali, amalan kebaikan adalah agung, Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda dalam meriwayatkan firman Robbnya Azza Wa jalla :
إن الله كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك فمن همّ بحسنة فلم يعملها كتبها الله له عنده حسنة كاملة رواه البخاري 6010 ومسلم 187.
Sesungguhnya Alloh telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menerangkan hal itu, maka barang siapa berkehendak melakukan suatu kebaikan kemudian tidak melakukannya Alloh mencatatnya baginya di sisiNya kebaikan secara sempurna ..
Barang siapa yang menunjukkan  suatu kebaikan dan mengarahkan kepadanya baginya pahala yang besar, Rasululloh sollallohu ‘alaihi wa sallam  bersabda :
منْ دعاَ إلى هُدَى كَانَ له من الأجرِ مثلُ أُجورِ منْ تَبِعَهُ لا ينْقُصُ ذَلِكَ منْ أُجْورِهمْ شَيْئاً ومنْ دعاَ إِلىَ ضَلاَلةِ كاَن عليهِ من الإثمِ مثْلُ آثامِ مَنْ تبعَهُ لاَ ينْقُصُ ذَلِكَ من آثامهم شَيئاً رواه مسلم 4831.

Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “ Barangsiapa menyeru kepada hidayah (petunjuk) maka ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa yang mengerjakannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” .

Rabu, 03 Oktober 2012

Terapi Rasulullah Dalam Penyembuhan Penyakit Al-Isyq (Cinta)

Oleh : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Mukaddimah

Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban. Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja yang nekat bunuh diri disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang bermula sejak mereka bersama mengembala domba ketika kecil hingga dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika laila dipersunting oleh pria lain. Apakah anda pernah mengalami problema seperti ini atau sedang mengalaminya? mau tau terapinya? Mari sama-sama kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibnu Qoyyim dalam karya besarnya Zadul Ma’ad.

Beliau berkata : Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.

Allah mengkisahkan penyakit ini di dalam Al-Quran tentang dua tipe manusia, pertama wanita dan kedua kaum homoseks yang cinta kepada mardan (anak laki-laki yang rupawan). Allah mengkisahkan bagaimana penyakit ini telah menyerang istri Al-Aziz gubernur Mesir yang mencintai Nabi Yusuf, dan menimpa Kaum Luth. Allah mengkisahkan kedatangan para malaikat ke negeri Luth

Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. Luth berkata: “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina “.Mereka berkata: “Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?” Luth berkata: “Inilah puteri-puteri (negeri) ku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)”. (Allah berfirman): “Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)”. [Al-Hijr: 68-72]

Senin, 01 Oktober 2012

TAUHID DULU BARU AMAL !


 Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian baru menetapkannya” (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39).
Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39). Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja.

Pembagian Tauhid
Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para ulama sejak dahulu hingga sekarang, mereka menyimpulkan bahwa ada tauhid terbagi menjadi tiga: Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Al Asma Was Shifat.

Selasa, 25 September 2012

catatan

http://serambimadinah.net/index.php?option=com_content&view=article&id=81:bolehkah-kita-berwudhu-di-kamar-mandi&catid=42:konsultasiagama&Itemid=67

nidauljannah.wordpress.com/2009/08/06/terapi-rasulullah-dalam-penyembuhan-penyakit-al-isyq-cinta/

Jumat, 01 Juni 2012

Abu Uqail Meninggal dengan Jari Menunjuk Ke Langit


Dari Ja’far bin Abdillah bin Aslam berkata, “Tatkala Perang Yamamah berlangsung dan kaum muslimin berada di tengah medan perang, orang yang pertama kali mendapat luka adalah Abu Uqail. Dia terkena panah pada bagian antara kedua bahu dan dadanya namun tidak meninggal dunia. Kemudian panah itu dicabut sehingga pada siang hari tangan kirinya terasa lemah. Kemudian ia dibawa ke dalam kemah.
Ketika peperangan semakin memanas, umat Islam tampak mengalami kekalahan serta mulai melewati batas yang ditentukan, sementara itu Abu Uqail dalam kondisi lemah karena luka, tiba-tiba ia mendengar Ma’n bin Addy menyeru, ‘Wahai kaum Anshar, mohonlah pertolongan kepada Allah, mohonlah pertolongan kepada Allah, seranglah musuhmu!’
Ibnu Umar berkata, “Setelah mendengar seruan itu Abu Uqail berdiri untuk menemui kaumnya. Maka aku bertanya, ‘Apa yang kamu inginkan? Kamu tidak wajib menyerang!’
Abu Uqail menjawab, ‘Tadi ada seseorang memanggil namaku.’
Aku katakan kepadanya, ‘Orang yang memanggil itu mengatakan, ‘Wahai orang-orang Anshar, bukan memanggil wahai orang-orang yang terluka!’
Abu Uqail berkata, ‘Aku termasuk salah satu orang Anshar. oleh karena itu, aku harus menyambut seruannya sekalipun dengan merangkak.’


Potret Ummat di Akhir Zaman


Banyak diantara agama, dan sunnah Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam yang dilalaikan orang pada hari ini sehingga terkadang menjadi sesuatu yang mahjur (ditinggalkan). 
Inilah yang pernah diisyaratkan oleh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika beliau bersabda dalam sebuah hadits,
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ
"Islam muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali (asing), sebagaimana ia muncul dalam keadaan asing. Maka beruntunglah orang-orang asing". [HR. Muslim dalam Kitab Al-Iman (232)]

Semua ini disebabkan karena kurangnya perhatian kaum muslimin terhadap agamanya dan sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Kurangnya perhatian mereka menuntut ilmu syar’i karena kesibukan duniawi yang memalingkan mereka. Sementara mereka tak ada perhatian lagi dengan majelis ilmu dan majelis ta’lim. Akibatnya, agama dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terasa asing dan aneh di sisi mereka.

Pemuda yang Mendapatkan Naungan Allah


Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Ta’ala yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Ta’ala. Dan sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam diri manusia, nikmat inipun nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala. Allah Ta’alaberfirman,
{أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ. لِيَوْمٍ عَظِيمٍ. يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ}
“Tidakkah mereka itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar (dasyat), (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam (Allah Ta’ala)” (QS al-Muthaffifiin: 4-6)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergesar kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunya”[1]

Berbakti pada Kedua Orang Tua


Makna "Al Birr"


Al Birr yaitu kebaikan, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam (artinya) :
"Al Birr adalah baiknya akhlaq". (Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya No. 1794).

Al Birr merupakan haq kedua orang tua dan kerabat dekat, lawan dari Al 'Uquuq yaitu kejelekan dan menyia-nyiakan haq..

"Al Birr adalah mentaati kedua orang tua didalam semua apa yang mereka perintahkan kepada engkau, selama tidak bermaksiat kepada Allah, dan Al 'Uquuq dan menjauhi mereka dan tidak berbuat baik kepadanya." (Disebutkan dalam kitab Ad Durul Mantsur 5/259)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (artinya) : "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan."
(QS. Al Isra' : 24)

Berkata Imam Al Qurtubi rahimahullah : "Termasuk 'Uquuq (durhaka) kepada orang tua adalah menyelisihi/ menentang keinginan-keinginan mereka dari (perkara-perkara) yang mubah, sebagaimana Al Birr (berbakti) kepada keduanya adalah memenuhi apa yang menjadi keinginan mereka. Oleh karena itu, apabila salah satu atau keduanya memerintahkan sesuatu, wajib engkau mentaatinya selama hal itu bukan perkara maksiat, walaupun apa yang mereka perintahkan bukan perkara wajib tapi mubah pada asalnya, demikian pula apabila apa yang mereka perintahkan adalah perkara yang mandub (disukai/ disunnahkan).
(Al Jami' Li Ahkamil Qur'an Jil 6 hal 238).


Senin, 30 April 2012

hukumnya merayakan ulang tahun ?



Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Pertanyaan  : “Apa hukumnya merayakan ulang tahun ?”

Jawaban  : “ Merayakan hari ulang tahun itu tidak ada dasarnya sama sekali , termasuk perbuatan Bid’ah . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ;
“artinya : Barang siapa mengada-ada dalam perkara agama kita ini yang bukan bagian darinya , maka perbuatan itu tertolak .” (shahih ,HR.Imam Muslim dan  Bukhari)
“artinya : Barang siapa yang melakukan sesuatu amal yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak” (HR.Al-Bukhari mengangapnya mu’allaq dalam Al-Buyu’ dan Al-I’tisham , Imam Muslim menyambungnya dalam Al-Aqdhiyah (18-1718)
Saya telah mengkaji makalah yang diterbitkan oleh koran Al-Madinah , senin 28/12/1410 H . Bahwa saudara Jamal Muhammad Al-Qadhi bertanya : “apakah perayaan hari kelahiran diperbolehkan dalam islam ?” Jawabannya adalah : “ Allah tidak mensyari’atkan perayaan hari kelahiran . Bahkan dali-dalil syar’i  dalam  Al-Qur’an dan As-Sunnah menyebutkan bahwa perayaan hari kelahiran (ulang tahun) merupakan bid’ah dalam agama . Termasuk perbuatan Tasyabbuh (menyerupai / meniru) kalangan Yahudi , Nashrani dan para musuh Allah Subhannahu Wata’Alaa .

Jumat, 16 Maret 2012

Sir Isaac Newton

Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik..

downlaoad di sini !

Sabtu, 25 Februari 2012



contoh shaf yang benar dalam shalat 

suratul ash-Shaf

1:1


1:61

2:61

3:61

 

Followers

hasanalinayah Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template