Tampilkan postingan dengan label sahabat radhiyallahu 'anhu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sahabat radhiyallahu 'anhu. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 Desember 2012

Keteguhan Iman Habib bin Zaid radhiyallahu ‘anhu

Dahulu, ada seorang yang mengaku nabi di jaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia sangat membenci umat islam dan selalu mengobarkan perang kepada kaum muslimin. Dialah Musailamah al Khazab (pendusta). Suatu hari dia berkirim surat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Isi surat :
“Dari Musailamah Rasulullah
Kepada Muhammad Rasulullah
“sesungguhnya aku telah diangkat menjadi nabi dan menjadi serikat anda.
Dan kami memperoleh separuh bumi, sedang bumi yang lain untuk orang-orang quraisy.”

Setelah membaca surat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  pun menulis surat balasan dan mengutus Habib binZaid radhiyallahu ‘anhu untuk menyampaikan balasan surat itu. Dengan bekal iman yang teguh dan mantab, Habib bin zaid radhiyallahu ‘anhu melangkah menunaikan amanat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam.

Surat balasan :
“Dari Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Kepada Musailamah pendusta,
“sesungguhnya bumi itu milik Allah Ta’ala dan di wariskan kepada hamba-hamba-Nya yang di kehendaki-Nya . Dan sesudahnya akan berada di pihak orang orang yang bertaqwa.”

Jumat, 01 Juni 2012

Abu Uqail Meninggal dengan Jari Menunjuk Ke Langit


Dari Ja’far bin Abdillah bin Aslam berkata, “Tatkala Perang Yamamah berlangsung dan kaum muslimin berada di tengah medan perang, orang yang pertama kali mendapat luka adalah Abu Uqail. Dia terkena panah pada bagian antara kedua bahu dan dadanya namun tidak meninggal dunia. Kemudian panah itu dicabut sehingga pada siang hari tangan kirinya terasa lemah. Kemudian ia dibawa ke dalam kemah.
Ketika peperangan semakin memanas, umat Islam tampak mengalami kekalahan serta mulai melewati batas yang ditentukan, sementara itu Abu Uqail dalam kondisi lemah karena luka, tiba-tiba ia mendengar Ma’n bin Addy menyeru, ‘Wahai kaum Anshar, mohonlah pertolongan kepada Allah, mohonlah pertolongan kepada Allah, seranglah musuhmu!’
Ibnu Umar berkata, “Setelah mendengar seruan itu Abu Uqail berdiri untuk menemui kaumnya. Maka aku bertanya, ‘Apa yang kamu inginkan? Kamu tidak wajib menyerang!’
Abu Uqail menjawab, ‘Tadi ada seseorang memanggil namaku.’
Aku katakan kepadanya, ‘Orang yang memanggil itu mengatakan, ‘Wahai orang-orang Anshar, bukan memanggil wahai orang-orang yang terluka!’
Abu Uqail berkata, ‘Aku termasuk salah satu orang Anshar. oleh karena itu, aku harus menyambut seruannya sekalipun dengan merangkak.’


 

Tags

Followers

hasanalinayah Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template