Adalah sebuah sunnatullah, setiap masa, generasi atau kejayaan dan
kemajuan suatu kebudayaan, peradaban, bangsa ataupun agama naik dan turun.
Kemajuan suatu peradaban, sehebat apapun akan sampai pula pada titik akhirnya sehingga
peradaban itu runtuh dan kemudian hanya menjadi catatan sejarah. Allah memang
berkehendak untuk mempergilirkannya di antara manusia.
“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka,
Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang
serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia
(agar merekamendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang
beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur
sebagai) syuhada'. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Q. S. Ali ‘Imran [3] :
140)
Memang, bangkit dan runtuhnya suatu bangsa, peradaban ataupun
agama adalah sunnatullah. Tapi kita sebagai manusia tidak boleh pasrah dan
berdiam diri dalam menjalani takdir yag telah Allah Ta’ala tentukan. Ada kewajiban untuk berusaha menegakkan kemuliaan
dan kejayaan Islam. Ada tantangan untuk mempertahankan kejayaan dan
kegemilangan yang telah diraih itu. Pada pundak siapakah tantangan ini bertumpu?
Pada pundak para generasi muda jawabnya. Generasi muda yang seperti apa?
Generasi muda zaman sekarang, secara umum terbagi menjadi 3.
Berikut penggolongan dan karakter-karakter mereka :
1. Generasi Terbaik dan Kriterianya
Ø
Taat dan Dekat dengan Allah Ta’ala.
Ketaatan
dan kedekatan dengan Allah Ta’ala
adalah sumber energy tanpa batas. Kalau seseorang sudah memiliki ketaatan
sempurna, maka tidak ada ketakutan, kesedihan ataupun kekhawatiran dalam dirinya.
Merasa dekat dengan Allah, seakan-akan Allah mengawasinya setiap saat.
Ø
Optimis dan Pantang menyerah.
Optimis
dan pantang menyerah adalah karakter seseorang yang tidak berhenti karena
rintangan, tidak berpaling karena godaan juga tidak mundur karena ujian. Berjuang
sampai mendapatkan hasil nyata (kemenangan Akhirat). Mental optimis dan pantang
menyerah hanya dimiliki oleh mereka yang tahu bahwa Allah Maha Penolong, yang
pertolongannya itu amat dekat. Sebagaimana di firman Allah Ta’ala :
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk
surga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?"
Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:214)
Ø
Daya pikir yang kuat
Daya
pikir adalah kemampuan untuk menganalisis/mengidentifikasi permasalahan dengan
cermat dan tanggap, kemudian dapat mengambil tindakan atau solusi dengan cepat
dan tepat. Kemampuan ini didapat dengan keseriusan dalam belajar, berlatih dan
berdiskusi atau berdebat. Daya pikir juga dapat dilatih dengan banyak membaca
dan menulis disertai mencoba dan mencoba.
2.
Generasi Menengah dan
Kriterianya
Ø
Tidak punya Pendirian.
Dia tidak
punya kekokohan pendirian, diajak siapapun untuk apapun ikut. Orang yang tidak
punya pendirian hanya ikut apa kata orang dan suka meniru saja padahal apa yang
diikutinya belum jelas dan belum tentu benar. Orang seperti ini hanya asal
banyak teman, asal tidak diejek, asal gaul, asal tidak disebut ora lumrah, dsb.
Ø
Mudah menyerah.
Mereka
adalah orang yang mudah menyerah karena kekuatan mereka terletak pada kata-kata
orang lain. Pekerjaannyapun akan setengah-setengah, tidak tuntas. Mudah
mengeluh dan bertindak, bahkan sering membeda-bedakan beban tanggungan.
Ø
Oportunis
Oportunis
artinya hanya mencari keuntungan saja. Suka mencari kepenaknya saja, tidak mau berusaha dan tidak ikut dalam susahnya. Kalau
menguntungkan dia taat dan bersemangat kalau tidak menguntungkan, hilanglah
ketaatan dan semangatnya itu. Allah Ta’ala
menyampaikan dalam firman-Nya:
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah
Allah dengan berada di tepi [980] Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah
ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke
belakang [981]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat, yang demikian itu adalah
kerugian yang nyata.” (Q.S. Al-Hajj [22]: 11)
[980] Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan. [981]
Maksudnya: kembali kafir lagi.
3.
Generasi Lemah dan
Kriterianya
Ø
Malas dan menunda-nunda.
Malas
tidak hanya dalam hal beribadah atau beraktifitas, tapi juga malas dalam
meningkatkan kualitas diri atau menambah skill yang dimiliki. Suka menunda
kewajiban yang diemban dalam melaksanakan tugas. Yang banyak ditemui sekarang
adalah MALAS BELAJAR AGAMA. Padahal agamalah yang akan menuntunnya ke
jalan kesuksesan di kampung akhirat kelak.
Ø
Menyukai hura-hura.
Hura-hura
adalah segala kegiatan yang hanya membuang-buang waktu dan kegiatan yang sangat
tidak bermanfaat sama sekali. Golongan seperti ini tidak punya fikiran bahwa
setiap potensi yang Allah Ta’ala
berikan (waktu, kesehatan, keterampilan dsb.) akan diminta pertanggungjawabkan
di akhirat kelak. Masih suka dengan main-main yang tidak menambah keimanan dan
ketaqwaan diri kepada Allah Ta’ala.
Ø
Pendukung setia kemaksiatan
Bikin
keributan, jadi ketua gank hura-hura, mengejek orang yang taat kepada Allah dan
sejenisnya adalah kegiatan mereka. Jika tidak berpartisipasi dalam hura-hura
dan maksiat dirinya akan merasa malu kepada temannya. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan
pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab
mereka di dunia. dan bagi mereka di akhirat azab
neraka. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan
Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat
keras hukuman-Nya”. (Q.S. Al-Hasyr [59]: 3 – 4)
Setelah
mengetahui 3 kelompok generasi muda, kita bisa menilai termasuk generasi manakah
kita. Kini saatnya kita tahu fungsi generasi muda. Generasi muda, dalam islam
memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Penyambung dan Penerus Generasi Shalih – Shalihah
2. Memperbaharui dan membangkitkan semangat umat
3. Membentuk keluarga dan masyarakat yang taat pada Allah Ta’ala.
Sumber :
Materi
11. Halaqah Mahasiswa non Asrama, STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Cilacap, 2012, Slamet
Wahyudin, S.Pt.
Masuk dalam
kategori manakah sahabat-sahabatku sekalian ? Cocokkan diri sahabat-sahabatku dengan
kriteria diatas, pilih salah satu generasi yang sesuai diri kalian.
0 komentar:
Posting Komentar