Minggu, 09 Desember 2012

TIPE-TIPE GENERASI MUDA



Adalah sebuah sunnatullah, setiap masa, generasi atau kejayaan dan kemajuan suatu kebudayaan, peradaban, bangsa ataupun agama naik dan turun. Kemajuan suatu peradaban, sehebat apapun akan sampai pula pada titik akhirnya sehingga peradaban itu runtuh dan kemudian hanya menjadi catatan sejarah. Allah memang berkehendak untuk mempergilirkannya di antara manusia.

 “Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar merekamendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Q. S. Ali ‘Imran [3] : 140)

Memang, bangkit dan runtuhnya suatu bangsa, peradaban ataupun agama adalah sunnatullah. Tapi kita sebagai manusia tidak boleh pasrah dan berdiam diri dalam menjalani takdir yag telah Allah Ta’ala tentukan. Ada kewajiban untuk berusaha menegakkan kemuliaan dan kejayaan Islam. Ada tantangan untuk mempertahankan kejayaan dan kegemilangan yang telah diraih itu. Pada pundak siapakah tantangan ini bertumpu? Pada pundak para generasi muda jawabnya. Generasi muda yang seperti apa? Generasi muda zaman sekarang, secara umum terbagi menjadi 3.

Berikut penggolongan dan karakter-karakter mereka :

1.       Generasi Terbaik dan Kriterianya

Ø  Taat dan Dekat dengan Allah Ta’ala.
Ketaatan dan kedekatan dengan Allah Ta’ala adalah sumber energy tanpa batas. Kalau seseorang sudah memiliki ketaatan sempurna, maka tidak ada ketakutan, kesedihan ataupun kekhawatiran dalam dirinya. Merasa dekat dengan Allah, seakan-akan Allah mengawasinya setiap saat.

Ø  Optimis dan Pantang menyerah.
Optimis dan pantang menyerah adalah karakter seseorang yang tidak berhenti karena rintangan, tidak berpaling karena godaan juga tidak mundur karena ujian. Berjuang sampai mendapatkan hasil nyata (kemenangan Akhirat). Mental optimis dan pantang menyerah hanya dimiliki oleh mereka yang tahu bahwa Allah Maha Penolong, yang pertolongannya itu amat dekat. Sebagaimana di firman Allah Ta’ala :

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Q.S. Al-Baqarah [2]:214)

Ø  Daya pikir yang kuat
Daya pikir adalah kemampuan untuk menganalisis/mengidentifikasi permasalahan dengan cermat dan tanggap, kemudian dapat mengambil tindakan atau solusi dengan cepat dan tepat. Kemampuan ini didapat dengan keseriusan dalam belajar, berlatih dan berdiskusi atau berdebat. Daya pikir juga dapat dilatih dengan banyak membaca dan menulis disertai mencoba dan mencoba.

2.       Generasi Menengah dan Kriterianya

Ø  Tidak punya Pendirian.
Dia tidak punya kekokohan pendirian, diajak siapapun untuk apapun ikut. Orang yang tidak punya pendirian hanya ikut apa kata orang dan suka meniru saja padahal apa yang diikutinya belum jelas dan belum tentu benar. Orang seperti ini hanya asal banyak teman, asal tidak diejek, asal gaul, asal tidak disebut ora lumrah, dsb.

Ø  Mudah menyerah.
Mereka adalah orang yang mudah menyerah karena kekuatan mereka terletak pada kata-kata orang lain. Pekerjaannyapun akan setengah-setengah, tidak tuntas. Mudah mengeluh dan bertindak, bahkan sering membeda-bedakan beban tanggungan.

Ø  Oportunis
Oportunis artinya hanya mencari keuntungan saja. Suka mencari kepenaknya saja, tidak mau berusaha dan tidak ikut dalam susahnya. Kalau menguntungkan dia taat dan bersemangat kalau tidak menguntungkan, hilanglah ketaatan dan semangatnya itu. Allah Ta’ala menyampaikan dalam firman-Nya:

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi [980] Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang [981]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat, yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (Q.S. Al-Hajj [22]: 11)

[980] Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan. [981] Maksudnya: kembali kafir lagi.


3.       Generasi Lemah dan Kriterianya

Ø  Malas dan menunda-nunda.
Malas tidak hanya dalam hal beribadah atau beraktifitas, tapi juga malas dalam meningkatkan kualitas diri atau menambah skill yang dimiliki. Suka menunda kewajiban yang diemban dalam melaksanakan tugas. Yang banyak ditemui sekarang adalah MALAS BELAJAR AGAMA. Padahal agamalah yang akan menuntunnya ke jalan kesuksesan di kampung akhirat kelak.

Ø  Menyukai hura-hura.
Hura-hura adalah segala kegiatan yang hanya membuang-buang waktu dan kegiatan yang sangat tidak bermanfaat sama sekali. Golongan seperti ini tidak punya fikiran bahwa setiap potensi yang Allah Ta’ala berikan (waktu, kesehatan, keterampilan dsb.) akan diminta pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Masih suka dengan main-main yang tidak menambah keimanan dan ketaqwaan diri kepada Allah Ta’ala.

Ø  Pendukung setia kemaksiatan
Bikin keributan, jadi ketua gank hura-hura, mengejek orang yang taat kepada Allah dan sejenisnya adalah kegiatan mereka. Jika tidak berpartisipasi dalam hura-hura dan maksiat dirinya akan merasa malu kepada temannya. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar Allah mengazab
mereka di dunia. dan bagi mereka di akhirat azab neraka. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya”. (Q.S. Al-Hasyr [59]: 3 – 4)
                                                                                   
Setelah mengetahui 3 kelompok generasi muda, kita bisa menilai termasuk generasi manakah kita. Kini saatnya kita tahu fungsi generasi muda. Generasi muda, dalam islam memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Penyambung dan Penerus Generasi Shalih – Shalihah
2. Memperbaharui dan membangkitkan semangat umat
3. Membentuk keluarga dan masyarakat yang taat pada Allah Ta’ala.

Sumber :
Materi 11. Halaqah Mahasiswa non Asrama, STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap, 2012, Slamet Wahyudin, S.Pt.        

Masuk dalam kategori manakah sahabat-sahabatku sekalian ? Cocokkan diri sahabat-sahabatku dengan kriteria diatas, pilih salah satu generasi yang sesuai diri kalian.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

hasanalinayah Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template