Jumat, 24 Mei 2013

Mari Memakmurkan Masjid


Sejatinya masjid adalah merupakan rumah Allah Ta’ala yang begitu agung dan mulia untuk melakukan ibadah. Tempat persinggahan jiwa-jiwa orang yang beriman yang senantiasa merindukan ketenangan dan bahtera keselamatan. Masjid juga sebagai hunian bagi orang-orang yang taat, mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan berbuat kebaikan, serta menjadi tempat tercurahkannya rahmat.
Dalam pandangan islam, masjid juga merupakan salah satu tempat untuk membina masyarakat yang islami. Terbukti ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Kota Madinah sewaktu beliau hijrah maka proyek pertama kali yang beliau kerjakan adalah membangun masjid.
Tidak dipungkiri lagi bahwa masjid adalah salah satu jalan kita mendapatkan petunjuk dan naungan Allah Ta’ala dengan upaya kita mendekatkan diri dengan Allah. Karenanya, tidak heran jika Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggolongkan insan-insan yang selalu mengaitkan hatinya dengan masjid ke dalam salah satu jajaran orang yang mendapatkan kelebihan yang isrimewa.

Allah Ta’ala berfirman,
“Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”  (Qs. At-Taubah : 18)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: “…Dan seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid…”  (Shahih Bukhari no.620)
Manakala masjid menjadi tempat teristimewa di bumi Allah Ta’ala, saat itu menjadi tugas kita sebagai muslim untuk mengistimewakan masjid dengan serangkaian bentuk ibadah yang sarat akan manfaat. Shalat berjamaah, pengajian, membaca Al-Qur’an, belajar dan lain-lainnya.
Orang mengatakan, “Membangun masjid itu tidak mudah, namun memakmurkannya dengan aktivitas yang positif lebih tidak mudah lagi.” Kata ini tepat sekali dengan realitas yang ada saat ini. Bahkan yang lebih miris lagi adalah sebagian aktivis masjid yang dulu sangat bersemangat untuk memakmurkan masjid, kini banyak yang lebih menyibukkan dirinya dengan aktivitas lain yang tidak berguna dan jauh dari masjid. Yang pasti dan utama adalah jangan biarkan hunian seistimewa masjid menjadi kosong ataupun sepi bak kuburan.

Syiar yang Harus Tegak
Cara memakmurkan masjid yang pertama dan wajib dilakukan oleh segenap umat muslim yang berada di wliayah sekitar masjid adalah menegakkan shalat berjamaah. Terutama untuk shalat lima waktu yang diwajibkan oleh syariat islam. Bagi kaum laki-laki muslim sangat ditekankan, dianjurkan bahkan diutamakan untuk menjalankan shalat lima waktu berjamaah di masjid.
Dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Shalat berjama'ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (Shahih Bukhari no.609)
Dalam sabda lainnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
 “Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya, lantas ia pergi ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah shalat lima waktu, maka langkah-langkahnya, yang satu langkah akan menghapuskan dosa dan satu langkah yang lainnya mengangkat derajatnya.”  (HR. Muslim no.278 dari sahabat Abu Musa al Anshari)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak memberikan keringanan untuk shalat berjamaah bagi seorang Abdullah Ibnu Ummi Maktum. Padahal ia seseorang tua dan buta. Memang besar pahala shalat berjamaah, tetapi juga besar konsekuensinya bagi orang yang meninggalkannya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“…Sungguh, aku berkeinginan untuk memerintahkan seorang mu'adzin sehingga shalat ditegakkan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat, lalu aku menyalakan api dan membakar (rumah-rumah) orang yang tidak keluar untuk shalat berjama'ah (tanpa alasan yang benar)."  (Shahih Bukhari no.671)
 Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Perbedaan antara kekufuran dan keimanan adalah meninggalkan shalat. " (Shahih  Ibnu Majah (1078) at-Tirmidzi (2618))
Yang memprihatinkan lagi adalah ada sebagian masjid yang banyak mengadakan acara dan kegiatan dengan peserta yang tumpah ruah, akan tetapi saat tiba waktu shalat fardhu hanya segelintir orang saja yang mendirikannya. Shalat berjamaah adalah acara memakmurkan masjid yang harus pertama dilakukan. Baru mengadakan acara lain yang bertujuan memakmurkan masjid.

Harus dengan Ilmu
Selain dengan membiasakan sholat berjamaah lima waktu di masjid, salah satu cara untuk memakmurkan masjid yaitu dengan membuat kegiatan yang menambah ilmu pengetahuan agama masyarakat sekitar masjid. Kegiatan yang biasanya diadakan semacam ini di masjid adalah kajian ilmiah. Kegiatan ini bisa dilakukan pada hari libur sekolah atau libur kerja. Kajian ilmiah juga tak selamanya mendengarkan ceramah seorang ustadz, bisa saja dengan berdiskusi atau kajian dialog interaktif yang nantinya akan memicu keingintahuan masyarakat sekitar masjid akan ilmu agama.
Misal contoh lain adalah membuat kelompok belajar Al-Qur’an. Kelompok belajar Al-Qur’an ini umum untuk semua kalangan, baik dari golongan yang tua maupun muda, dengan materi yang tentu berbeda pula menjadikan kegiatan ini salah satu sarana untuk memakmurkan masjid.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya."  (Shahih Bukhari no.4640)
Dalam sabda lainnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“…Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka dalam kelompok orang-orang yang ada di sisi-Nya…”  (Shahih Muslim no.1897)
Karena dengan menghadiri maupun ikut serta dalam kegiatan semacam ini kita dapat menambah ilmu agama kita, dengan itu juga kita  akan diberi kebaikan dan pemahaman agama oleh Allah Ta’ala.
“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang , maka seseorang itu akan dipahamkan tentang Agamanya.”  (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)
                Semoga Allah menunjuki kita rahmat dan hidayah-Nya dalam memakmurkan dan memelihara masjid. Wallahu’alam

 (Hasan Bashri)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

hasanalinayah Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template